Tips Manfaatkan Tumbuhan Pakis Haji untuk Ibadah dan Kesehatan

sisca


Tips Manfaatkan Tumbuhan Pakis Haji untuk Ibadah dan Kesehatan

Tumbuhan pakis haji, atau yang juga dikenal dengan nama tanaman paku haji, merupakan salah satu jenis tumbuhan paku yang banyak ditemukan di Indonesia. Tumbuhan ini memiliki ciri khas berupa daun yang menyirip, berbulu lebat, dan berwarna hijau tua.

Tumbuhan pakis haji memiliki banyak manfaat bagi manusia, di antaranya adalah sebagai bahan obat tradisional, bahan makanan, dan bahan untuk membuat kerajinan tangan. Sebagai obat tradisional, tumbuhan ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti batuk, demam, dan sakit perut. Selain itu, tumbuhan pakis haji juga dapat dikonsumsi sebagai sayuran, baik dengan cara direbus, ditumis, atau dikukus.

Tumbuhan pakis haji memiliki sejarah penggunaan yang panjang dalam pengobatan tradisional Indonesia. Sejak zaman dahulu, tumbuhan ini telah banyak digunakan oleh masyarakat untuk mengobati berbagai macam penyakit. Penggunaannya pun telah terdokumentasi dalam berbagai naskah kuno pengobatan tradisional Indonesia.

Tumbuhan Pakis Haji

Tumbuhan pakis haji merupakan salah satu jenis tumbuhan paku yang memiliki banyak manfaat bagi manusia. Beragam aspek penting terkait tumbuhan ini perlu dikaji untuk memahami keberadaannya dan pemanfaatannya secara optimal.

  • Klasifikasi
  • Morfologi
  • Habitat
  • Kandungan
  • Manfaat
  • Budidaya
  • Pemanenan
  • Pengolahan
  • Konservasi

Memahami aspek-aspek tersebut sangat penting untuk pengembangan dan pemanfaatan tumbuhan pakis haji secara berkelanjutan. Misalnya, pengetahuan tentang klasifikasi dan morfologi membantu dalam identifikasi dan pengenalan jenis-jenis pakis haji. Sementara itu, informasi tentang kandungan dan manfaatnya menjadi dasar pengembangan obat-obatan dan produk kesehatan lainnya. Selain itu, aspek budidaya, pemanenan, pengolahan, dan konservasi sangat penting untuk memastikan ketersediaan dan keberlanjutan tumbuhan pakis haji di masa mendatang.

Klasifikasi

Klasifikasi merupakan aspek penting dalam mempelajari tumbuhan pakis haji. Dengan mengklasifikasikan tumbuhan ini, kita dapat memahami hubungannya dengan organisme lain, mengetahui karakteristiknya, dan memprediksi potensinya. Klasifikasi tumbuhan pakis haji didasarkan pada morfologi, anatomi, dan genetika.

Klasifikasi tumbuhan pakis haji sangat penting untuk beberapa alasan. Pertama, klasifikasi membantu kita mengidentifikasi dan membedakan berbagai jenis pakis haji. Kedua, klasifikasi memberikan informasi tentang hubungan evolusioner antara berbagai jenis pakis haji. Ketiga, klasifikasi dapat digunakan untuk memprediksi sifat dan potensi suatu jenis pakis haji tertentu.

Salah satu contoh pentingnya klasifikasi tumbuhan pakis haji adalah dalam bidang pengobatan tradisional. Berbagai jenis pakis haji memiliki kandungan dan khasiat yang berbeda-beda. Dengan mengetahui klasifikasi tumbuhan pakis haji, kita dapat memilih jenis yang tepat untuk pengobatan penyakit tertentu. Misalnya, pakis haji jenis Asplenium nidus (paku sarang burung) telah banyak digunakan untuk mengobati batuk dan asma.

Morfologi

Morfologi merupakan aspek penting dalam mempelajari tumbuhan pakis haji. Morfologi tumbuhan pakis haji mencakup studi tentang struktur, bentuk, dan ukuran berbagai bagian tumbuhan. Aspek morfologi sangat penting untuk mengidentifikasi dan membedakan berbagai jenis tumbuhan pakis haji, serta memahami hubungan evolusioner dan potensinya.

  • Rhizome

    Rhizome adalah batang tumbuhan pakis haji yang tumbuh mendatar di bawah tanah. Rhizome berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan dan air, serta sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.

  • Frond

    Frond adalah daun tumbuhan pakis haji. Frond biasanya terdiri dari dua bagian, yaitu stipe (tangkai) dan lamina (helaian daun). Lamina frond dapat memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi, tergantung pada jenis tumbuhan pakis haji.

  • Sorus

    Sorus adalah kumpulan sporangium (kotak spora) pada tumbuhan pakis haji. Sorus biasanya terdapat pada bagian bawah frond, dan dapat memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi, tergantung pada jenis tumbuhan pakis haji.

  • Indusium

    Indusium adalah selaput pelindung yang menutupi sorus pada beberapa jenis tumbuhan pakis haji. Indusium berfungsi untuk melindungi sporangium dan spora dari kerusakan.

Aspek morfologi tumbuhan pakis haji sangat penting untuk beberapa alasan. Pertama, morfologi membantu kita mengidentifikasi dan membedakan berbagai jenis tumbuhan pakis haji. Kedua, morfologi memberikan informasi tentang hubungan evolusioner antara berbagai jenis tumbuhan pakis haji. Ketiga, morfologi dapat digunakan untuk memprediksi sifat dan potensi suatu jenis tumbuhan pakis haji tertentu.

Habitat

Habitat merupakan aspek penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan pakis haji. Berbagai faktor lingkungan, seperti iklim, tanah, dan ketersediaan air, berperan dalam menentukan distribusi dan kelimpahan tumbuhan ini di alam liar. Berikut ini adalah beberapa aspek penting terkait habitat tumbuhan pakis haji:

  • Iklim

    Tumbuhan pakis haji umumnya menyukai lingkungan yang hangat dan lembab. Suhu optimal untuk pertumbuhannya berkisar antara 20-30 derajat Celcius. Tumbuhan ini juga membutuhkan kelembaban udara yang tinggi, sehingga sering ditemukan di daerah yang dekat dengan sumber air.

  • Tanah

    Tumbuhan pakis haji dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, tetapi lebih menyukai tanah yang gembur, subur, dan memiliki drainase yang baik. Tanah yang terlalu padat atau tergenang air dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangannya.

  • Ketersediaan Air

    Tumbuhan pakis haji membutuhkan pasokan air yang cukup untuk pertumbuhannya. Tanaman ini dapat ditemukan di daerah yang memiliki curah hujan yang cukup atau di dekat sumber air, seperti sungai, danau, atau rawa.

  • Cahaya Matahari

    Tumbuhan pakis haji dapat tumbuh di berbagai kondisi cahaya, dari yang teduh hingga yang terang. Namun, tanaman ini umumnya lebih menyukai lingkungan yang teduh atau semi-teduh. Cahaya matahari yang terlalu terik dapat membakar daunnya.

Aspek-aspek habitat tersebut saling terkait dan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan pakis haji. Dengan memahami kebutuhan habitatnya, kita dapat menyediakan kondisi yang optimal untuk budidaya dan konservasi tumbuhan penting ini.

Kandungan

Tumbuhan pakis haji memiliki kandungan yang kaya akan berbagai senyawa aktif yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Senyawa-senyawa aktif tersebut meliputi flavonoid, saponin, tanin, dan alkaloid.

  • Flavonoid
    Flavonoid merupakan senyawa antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Flavonoid juga memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri.
  • Saponin
    Saponin merupakan senyawa glikosida yang memiliki sifat deterjen. Saponin dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan memiliki sifat antitumor.
  • Tanin
    Tanin merupakan senyawa polifenol yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Tanin juga dapat membantu menghentikan pendarahan dan mempercepat penyembuhan luka.
  • Alkaloid
    Alkaloid merupakan senyawa organik yang mengandung nitrogen. Alkaloid memiliki sifat antispasmodik, analgesik, dan antiaritmia. Alkaloid juga dapat digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan.

Kandungan senyawa aktif dalam tumbuhan pakis haji sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Senyawa-senyawa aktif tersebut dapat digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan, suplemen kesehatan, dan produk perawatan kulit. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengeksplorasi potensi penuh dari tumbuhan pakis haji dan kandungannya dalam bidang kesehatan.

Manfaat

Tumbuhan pakis haji memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Beberapa manfaat tersebut antara lain:

  • Sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit, seperti batuk, demam, dan sakit perut.
  • Sebagai bahan makanan, baik dengan cara direbus, ditumis, atau dikukus.
  • Sebagai bahan untuk membuat kerajinan tangan, seperti tas, dompet, dan tikar.

Selain manfaat di atas, tumbuhan pakis haji juga memiliki manfaat spiritual bagi umat Islam. Dalam ajaran Islam, tumbuhan pakis haji dipercaya dapat:

  • Menolak bala atau bencana.
  • Membawa keberkahan bagi rumah tangga.
  • Menyembuhkan penyakit rohani, seperti gangguan jin dan sihir.

Manfaat-manfaat spiritual tersebut menjadikan tumbuhan pakis haji banyak dicari oleh umat Islam, terutama untuk dijadikan sebagai tanaman hias di rumah atau sebagai bahan untuk membuat jimat dan azimat.

Budidaya

Budidaya merupakan salah satu aspek penting dalam pemanfaatan tumbuhan pakis haji. Melalui budidaya, manusia dapat mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan pakis haji sehingga memperoleh hasil yang optimal. Budidaya tumbuhan pakis haji biasanya dilakukan secara vegetatif, yaitu dengan menggunakan bagian-bagian tanaman seperti rhizome atau frond.

Budidaya tumbuhan pakis haji memiliki beberapa manfaat, antara lain:

  • Meningkatkan ketersediaan tumbuhan pakis haji untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik sebagai bahan obat-obatan, makanan, maupun kerajinan tangan.
  • Mempertahankan kelestarian tumbuhan pakis haji di alam liar, karena tumbuhan yang dibudidayakan tidak perlu diambil dari habitat aslinya.
  • Menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian masyarakat, karena budidaya tumbuhan pakis haji dapat dijadikan usaha komersial.

Salah satu contoh nyata budidaya tumbuhan pakis haji adalah yang dilakukan oleh masyarakat di daerah Gunungkidul, Yogyakarta. Masyarakat di daerah ini telah mengembangkan teknik budidaya tumbuhan pakis haji secara turun-temurun. Mereka memanfaatkan rhizome tumbuhan pakis haji untuk ditanam di lahan-lahan pertanian. Tumbuhan pakis haji yang dibudidayakan ini kemudian dijual ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri.

Budidaya tumbuhan pakis haji memiliki peran penting dalam memastikan ketersediaan dan kelestarian tumbuhan ini. Dengan membudidayakan tumbuhan pakis haji, manusia dapat memperoleh manfaatnya secara berkelanjutan tanpa merusak habitat aslinya.

Pemanenan

Pemanenan merupakan salah satu aspek penting dalam budidaya tumbuhan pakis haji. Pemanenan dilakukan untuk memperoleh bagian-bagian tanaman yang bermanfaat, seperti rhizome, frond, dan spora. Pemanenan yang dilakukan dengan tepat dapat menjaga kelestarian tumbuhan pakis haji dan memastikan ketersediaannya secara berkelanjutan.

  • Waktu Pemanenan

    Waktu pemanenan tumbuhan pakis haji sangat penting untuk mendapatkan kualitas terbaik. Rhizome biasanya dipanen pada saat tanaman berusia sekitar 1-2 tahun, sedangkan frond dapat dipanen secara berkala setiap 6-8 bulan. Pemanenan spora dilakukan ketika sporangium sudah matang dan berwarna cokelat.

  • Cara Pemanenan

    Cara pemanenan tumbuhan pakis haji harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada tanaman. Rhizome dipanen dengan cara menggali tanah di sekitar tanaman, sedangkan frond dipanen dengan cara memotong pangkalnya menggunakan pisau atau gunting tajam. Spora dipanen dengan cara menggoyangkan frond di atas kertas atau wadah.

  • Penggunaan Bagian Tanaman

    Bagian-bagian tumbuhan pakis haji yang dipanen memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Rhizome digunakan sebagai bahan obat-obatan dan makanan, sedangkan frond digunakan sebagai bahan sayuran dan kerajinan tangan. Spora digunakan untuk perbanyakan tanaman.

  • Dampak Pemanenan

    Pemanenan tumbuhan pakis haji harus dilakukan secara berkelanjutan untuk menjaga kelestariannya. Pemanenan yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan populasi tanaman di alam liar. Oleh karena itu, penting untuk melakukan reboisasi dan konservasi habitat tumbuhan pakis haji.

Pemanenan tumbuhan pakis haji merupakan kegiatan yang harus dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek penting seperti waktu, cara, penggunaan bagian tanaman, dan dampaknya terhadap kelestarian. Dengan melakukan pemanenan secara berkelanjutan, kita dapat memperoleh manfaat dari tumbuhan pakis haji tanpa merusak habitat aslinya.

Pengolahan

Pengolahan merupakan aspek penting dalam pemanfaatan tumbuhan pakis haji. Pengolahan yang tepat dapat meningkatkan nilai tambah dan memperluas pemanfaatan tumbuhan ini. Berikut adalah beberapa aspek pengolahan tumbuhan pakis haji:

  • Pembersihan dan Penyortiran
    Pembersihan dan penyortiran dilakukan untuk menghilangkan kotoran, bagian tanaman yang tidak diinginkan, dan tanaman yang rusak. Proses ini dilakukan secara manual atau menggunakan mesin.
  • Pengeringan
    Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air pada tumbuhan pakis haji. Pengeringan dapat dilakukan dengan cara dijemur, dioven, atau menggunakan mesin pengering. Pengeringan yang tepat dapat mencegah pembusukan dan memperpanjang masa simpan.
  • Pengemasan
    Pengemasan berfungsi untuk melindungi tumbuhan pakis haji dari kerusakan dan kontaminasi. Pengemasan yang baik dapat menjaga kualitas dan memperpanjang umur simpan produk.
  • Pembuatan Ekstrak
    Ekstrak tumbuhan pakis haji dapat dibuat dengan berbagai metode, seperti ekstraksi pelarut, infus, dan dekokta. Ekstrak ini dapat digunakan sebagai bahan baku obat-obatan, suplemen kesehatan, dan produk perawatan kulit.

Pengolahan tumbuhan pakis haji yang tepat sangat penting untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan bernilai tambah. Dengan mengolah tumbuhan pakis haji secara optimal, kita dapat memperoleh manfaat maksimal dari tumbuhan ini, baik sebagai bahan obat-obatan, makanan, maupun kerajinan tangan.

Konservasi

Konservasi merupakan aspek penting dalam menjaga kelestarian tumbuhan pakis haji. Tumbuhan ini memiliki peran ekologis yang penting, seperti sebagai tempat berlindung dan sumber makanan bagi berbagai jenis hewan. Selain itu, tumbuhan pakis haji juga memiliki nilai budaya dan spiritual bagi masyarakat tertentu.

Salah satu ancaman utama bagi kelestarian tumbuhan pakis haji adalah pengambilan yang berlebihan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pengambilan yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan populasi tanaman di alam liar dan mengganggu keseimbangan ekosistem. Oleh karena itu, konservasi tumbuhan pakis haji sangat penting untuk memastikan ketersediaannya bagi generasi mendatang.

Upaya konservasi tumbuhan pakis haji dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti:

  • Melindungi habitat alami tumbuhan pakis haji dari kerusakan dan konversi lahan.
  • Membudidayakan tumbuhan pakis haji secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan manusia tanpa merusak habitat aslinya.
  • Melakukan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya konservasi tumbuhan pakis haji.

Dengan melakukan upaya konservasi secara berkelanjutan, kita dapat menjaga kelestarian tumbuhan pakis haji dan menikmati manfaatnya bagi generasi mendatang.

Tanya Jawab Seputar Tumbuhan Pakis Haji

Bagian ini menyajikan tanya jawab seputar tumbuhan pakis haji untuk menjawab pertanyaan umum dan memberikan informasi lebih jelas mengenai topik ini.

Pertanyaan 1: Apa itu tumbuhan pakis haji?

Jawaban: Tumbuhan pakis haji adalah sejenis tumbuhan paku yang memiliki ciri khas daun menyirip, berbulu lebat, dan berwarna hijau tua. Tumbuhan ini banyak ditemukan di Indonesia dan memiliki banyak manfaat bagi manusia.

Pertanyaan 2: Apa saja manfaat tumbuhan pakis haji?

Jawaban: Tumbuhan pakis haji memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai bahan obat tradisional, bahan makanan, dan bahan untuk membuat kerajinan tangan. Sebagai obat tradisional, tanaman ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti batuk, demam, dan sakit perut. Selain itu, tumbuhan pakis haji juga dapat dikonsumsi sebagai sayuran, baik dengan cara direbus, ditumis, atau dikukus.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara membudidayakan tumbuhan pakis haji?

Jawaban: Tumbuhan pakis haji biasanya dibudidayakan secara vegetatif, yaitu dengan menggunakan bagian-bagian tanaman seperti rhizome atau frond. Budidaya dapat dilakukan dengan cara menanam rhizome atau frond di lahan yang gembur dan subur. Tumbuhan pakis haji membutuhkan lingkungan yang teduh atau semi-teduh dan pasokan air yang cukup.

Pertanyaan 4: Apa saja kandungan yang terdapat dalam tumbuhan pakis haji?

Jawaban: Tumbuhan pakis haji mengandung berbagai senyawa aktif yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti flavonoid, saponin, tanin, dan alkaloid. Senyawa-senyawa aktif ini memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, antibakteri, dan antispasmodik.

Pertanyaan 5: Bagaimana cara mengolah tumbuhan pakis haji?

Jawaban: Tumbuhan pakis haji dapat diolah dengan berbagai cara, seperti dibersihkan, dikeringkan, dan dikemas. Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air pada tanaman dan mencegah pembusukan. Pengemasan berfungsi untuk melindungi tanaman dari kerusakan dan kontaminasi.

Pertanyaan 6: Bagaimana cara melestarikan tumbuhan pakis haji?

Jawaban: Upaya konservasi tumbuhan pakis haji dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti melindungi habitat alami, melakukan budidaya secara berkelanjutan, dan melakukan edukasi serta penyuluhan kepada masyarakat.

Demikianlah beberapa tanya jawab seputar tumbuhan pakis haji. Tumbuhan ini memiliki banyak manfaat dan potensi yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Dengan memahami berbagai aspek terkait tumbuhan pakis haji, kita dapat memanfaatkannya secara optimal dan menjaga kelestariannya untuk generasi mendatang.

Pembahasan selanjutnya akan mengulas lebih dalam tentang pemanfaatan tumbuhan pakis haji dalam pengobatan tradisional.

Tips Memanfaatkan Tumbuhan Pakis Haji

Setelah memahami aspek-aspek penting terkait tumbuhan pakis haji, berikut adalah beberapa tips untuk memanfaatkan tumbuhan ini secara optimal.

Tip 1: Manfaatkan sebagai Obat Tradisional

Tumbuhan pakis haji telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit. Untuk memanfaatkannya, Anda dapat merebus atau merebus daun tumbuhan pakis haji dan meminum airnya.

Tip 2: Olah sebagai Bahan Makanan

Daun tumbuhan pakis haji dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan, seperti sayuran, salad, atau tumisan. Pastikan untuk memasak daun pakis haji hingga matang untuk mengurangi rasa pahitnya.

Tip 3: Buat Kerajinan Tangan

Daun tumbuhan pakis haji yang kering dapat digunakan untuk membuat berbagai jenis kerajinan tangan, seperti tas, dompet, atau tikar. Kerajinan tangan dari daun pakis haji memiliki nilai estetika yang tinggi dan dapat menjadi sumber penghasilan.

Tip 4: Tanam di Halaman Rumah

Tumbuhan pakis haji dapat ditanam di halaman rumah sebagai tanaman hias atau sebagai bahan obat-obatan. Tanaman ini tidak membutuhkan perawatan khusus dan dapat tumbuh dengan baik di lingkungan yang teduh atau semi-teduh.

Tip 5: Konservasi di Alam Liar

Penting untuk menjaga kelestarian tumbuhan pakis haji di alam liar. Hindari mengambil tumbuhan ini secara berlebihan atau merusak habitatnya. Dukung upaya konservasi dengan berpartisipasi dalam program penanaman atau penyuluhan.

Ringkasan:

Dengan memanfaatkan tips-tips ini, kita dapat memperoleh manfaat maksimal dari tumbuhan pakis haji, baik sebagai bahan obat-obatan, makanan, kerajinan tangan, maupun sebagai tanaman hias. Selain itu, kita juga dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian tumbuhan ini untuk generasi mendatang.

Transisi:

Selain tips di atas, penting juga untuk mengetahui cara mengolah tumbuhan pakis haji dengan benar. Pengolahan yang tepat dapat meningkatkan nilai tambah dan memperluas pemanfaatan tumbuhan ini. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas berbagai aspek pengolahan tumbuhan pakis haji.

Kesimpulan

Tumbuhan pakis haji merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Tanaman ini dapat digunakan sebagai obat tradisional, bahan makanan, bahan kerajinan tangan, hingga tanaman hias. Berbagai aspek terkait tumbuhan pakis haji telah dibahas dalam artikel ini, mulai dari klasifikasi, morfologi, habitat, kandungan, hingga pemanfaatannya.

Beberapa poin penting yang dapat disimpulkan antara lain:

  • Tumbuhan pakis haji mengandung senyawa aktif yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti flavonoid, saponin, tanin, dan alkaloid.
  • Tumbuhan pakis haji memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai obat-obatan herbal, suplemen kesehatan, dan produk perawatan kulit.
  • Pemanfaatan tumbuhan pakis haji harus dilakukan secara bijak dan berkelanjutan untuk menjaga kelestariannya di alam liar.

Dengan memahami berbagai aspek terkait tumbuhan pakis haji, kita dapat memanfaatkannya secara optimal dan menjaga kelestariannya untuk generasi mendatang. Mari kita terus menggali potensi tumbuhan tradisional Indonesia dan melestarikan kekayaan alam yang kita miliki.



Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru