Urutan sholat idul adha adalah tata cara pelaksanaan sholat yang dilakukan pada hari raya Idul Adha. Sholat ini dilaksanakan setelah shalat subuh dan sebelum khutbah Idul Adha.
Sholat Idul Adha memiliki beberapa keutamaan, di antaranya: mendapat pahala yang besar, menghapus dosa-dosa kecil, dan sebagai wujud syukur atas nikmat Allah SWT. Sejarah sholat Idul Adha dimulai pada masa Nabi Muhammad SAW di Madinah, tepatnya pada tahun kedua hijriah.
Artikel ini akan membahas secara detail mengenai urutan sholat Idul Adha, mulai dari niat, takbiratul ihram, hingga salam, serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya.
Urutan Sholat Idul Adha
Urutan sholat Idul Adha merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan agar ibadah yang dilakukan sah dan sesuai dengan tuntunan syariat. Berikut adalah 9 aspek penting dalam urutan sholat Idul Adha:
- Niat
- Takbiratul ihram
- Rukuk
- I’tidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Rakaat kedua
- Khutbah
- Salam
Aspek-aspek tersebut saling terkait dan membentuk rangkaian sholat Idul Adha yang utuh. Misalnya, niat merupakan syarat sah sholat, takbiratul ihram menandai dimulainya sholat, rukuk dan sujud merupakan gerakan wajib dalam sholat, khutbah merupakan bagian dari rangkaian sholat Idul Adha, dan salam mengakhiri sholat.
Niat
Niat merupakan aspek terpenting dalam urutan sholat Idul Adha, karena menjadi penentu sah atau tidaknya sholat. Niat adalah kehendak atau tujuan hati untuk melakukan sholat Idul Adha. Niat harus diucapkan dalam hati pada saat takbiratul ihram, yaitu ketika mengangkat tangan untuk memulai sholat.
Niat sholat Idul Adha adalah sebagai berikut:
“Ushalli sunnatal ‘idaini rak’ataini lillahi ta’ala.”
Artinya: “Aku niat sholat sunah dua rakaat Idul Fitri/Idul Adha karena Allah Ta’ala.”
Tanpa niat, maka sholat Idul Adha tidak sah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa niat diucapkan dengan benar dan tepat waktu. Niat juga harus sesuai dengan jenis sholat yang akan dikerjakan, dalam hal ini adalah sholat Idul Adha.
Takbiratul ihram
Takbiratul ihram merupakan bagian terpenting dalam urutan sholat Idul Adha, karena menandai dimulainya sholat. Takbiratul ihram dilakukan dengan mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan telinga, sambil mengucapkan “Allahu Akbar”.
Takbiratul ihram memiliki beberapa fungsi, antara lain:
- Menandai dimulainya sholat.
- Memisahkan antara aktivitas biasa dengan ibadah sholat.
- Menghadapkan hati dan pikiran kepada Allah SWT.
- Membatalkan wudhu.
Tanpa takbiratul ihram, maka sholat Idul Adha tidak sah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa takbiratul ihram dilakukan dengan benar dan tepat waktu. Takbiratul ihram juga harus diucapkan dengan jelas dan lantang, agar dapat didengar oleh diri sendiri dan orang lain.
Dalam praktiknya, takbiratul ihram dilakukan setelah niat sholat Idul Adha diucapkan dalam hati. Setelah mengangkat tangan dan mengucapkan “Allahu Akbar”, maka dilanjutkan dengan membaca doa iftitah.
Rukuk
Rukuk merupakan salah satu gerakan wajib dalam sholat, termasuk sholat Idul Adha. Gerakan rukuk dilakukan dengan membungkukkan badan hingga punggung sejajar dengan lantai, sambil meletakkan kedua tangan di atas lutut. Posisi rukuk harus dilakukan dengan tenang dan tuma’ninah, serta diucapkan doa rukuk.
Rukuk memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:
- Mengagungkan Allah SWT.
- Memperkuat otot-otot pinggang dan punggung.
- Melancarkan peredaran darah.
- Mengistirahatkan jantung.
Tanpa rukuk, maka sholat Idul Adha tidak sah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa rukuk dilakukan dengan benar dan tepat waktu. Rukuk juga harus dilakukan dengan tuma’ninah, yaitu tidak tergesa-gesa dan tidak terlalu lama. Posisi rukuk harus sejajar dengan lantai, dan kedua tangan harus diletakkan di atas lutut.
I’tidal
I’tidal merupakan gerakan dalam sholat yang dilakukan setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerakan ini dilakukan dengan berdiri tegak dan mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan pundak, sambil membaca doa i’tidal.
-
Posisi Tubuh
Pada saat i’tidal, posisi tubuh harus berdiri tegak dan lurus, dengan kedua kaki dibuka selebar bahu dan kedua tangan diangkat hingga sejajar dengan pundak. Kepala harus diangkat dan pandangan diarahkan ke depan.
-
Doa I’tidal
Gerakan i’tidal disertai dengan membaca doa i’tidal, yaitu:
“Sami’allahu liman hamidah.”
Artinya: “Allah mendengar orang yang memuji-Nya.”
-
Tujuan I’tidal
I’tidal memiliki beberapa tujuan, di antaranya:
- Mengistirahatkan punggung setelah rukuk.
- Mengembalikan posisi tubuh ke posisi berdiri tegak.
- Menunjukkan kesiapan untuk melakukan sujud.
Dengan memahami dan melaksanakan i’tidal dengan benar, maka sholat Idul Adha akan menjadi lebih sempurna dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Sujud
Sujud merupakan salah satu gerakan wajib dalam urutan sholat Idul Adha. Gerakan ini dilakukan dengan menempelkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki ke lantai, sambil membaca doa sujud. Sujud memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:
-
Posisi Tubuh
Pada saat sujud, posisi tubuh harus seperti berikut:
- Dahi dan hidung menempel lantai.
- Kedua telapak tangan diletakkan di samping telinga.
- Kedua lutut ditekuk dan menempel lantai.
- Kedua ujung kaki ditekuk dan menempel lantai.
- punggung lurus.
-
Doa Sujud
Gerakan sujud disertai dengan membaca doa sujud, yaitu:
“Subhaana rabbiyal a’laa.”
Artinya: “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi.”
-
Tujuan Sujud
Sujud memiliki beberapa tujuan, di antaranya:
- Mengagungkan Allah SWT.
- Mengakui kebesaran dan keagungan Allah SWT.
- Memperkuat otot-otot kaki dan tangan.
- Melancarkan peredaran darah.
Dengan memahami dan melaksanakan sujud dengan benar, maka sholat Idul Adha akan menjadi lebih sempurna dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Duduk di antara dua sujud
Duduk di antara dua sujud merupakan salah satu gerakan dalam sholat, termasuk sholat Idul Adha. Gerakan ini dilakukan setelah sujud pertama dan sebelum sujud kedua. Duduk di antara dua sujud memiliki beberapa tujuan, di antaranya:
-
Posisi Tubuh
Pada saat duduk di antara dua sujud, posisi tubuh harus seperti berikut:
- Duduk di atas kedua tumit.
- Kedua tangan diletakkan di atas kedua lutut.
- Kepala tegak dan pandangan diarahkan ke depan.
-
Doa Duduk di antara Dua Sujud
Gerakan duduk di antara dua sujud disertai dengan membaca doa, yaitu:
“Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdini wa’aafinii wa’fu ‘anni.”
Artinya: “Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku, peliharalah aku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, maafkanlah aku, dan selamatkanlah aku.”
-
Tujuan Duduk di antara Dua Sujud
Duduk di antara dua sujud memiliki beberapa tujuan, di antaranya:
- Mengistirahatkan tubuh setelah sujud pertama.
- Menyiapkan tubuh untuk sujud kedua.
- Membaca doa dan berzikir.
Dengan memahami dan melaksanakan duduk di antara dua sujud dengan benar, maka sholat Idul Adha akan menjadi lebih sempurna dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Rakaat Kedua
Rakaat kedua dalam urutan sholat Idul Adha memiliki beberapa perbedaan dengan rakaat pertama. Perbedaan-perbedaan tersebut antara lain pada bacaan setelah Al-Fatihah, jumlah takbir, dan posisi duduk.
-
Bacaan Setelah Al-Fatihah
Pada rakaat kedua, setelah membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat pendek. Surat yang dibaca pada rakaat kedua adalah surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
-
Jumlah Takbir
Pada rakaat kedua, jumlah takbir setelah membaca Al-Fatihah adalah lima kali. Lima takbir tersebut terdiri dari satu takbiratul ihram dan empat takbir pada saat berdiri setelah ruku’.
-
Posisi Duduk
Pada rakaat kedua, setelah sujud kedua tidak langsung duduk iftirash, tetapi duduk tawarruk. Duduk tawarruk adalah duduk dengan posisi kaki kiri ditekuk ke dalam dan kaki kanan ditekuk ke luar.
-
Doa Qunut
Pada rakaat kedua, setelah duduk tawarruk, disunnahkan untuk membaca doa qunut. Doa qunut dibaca sebelum ruku’.
Dengan memahami perbedaan-perbedaan tersebut, maka diharapkan pelaksanaan sholat Idul Adha dapat dilakukan dengan lebih baik dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Khutbah
Khutbah merupakan bagian penting dalam urutan sholat Idul Adha. Khutbah disampaikan setelah sholat Idul Adha selesai, dan merupakan salah satu rukun sholat Idul Adha. Khutbah yang disampaikan pada sholat Idul Adha biasanya berisi tentang keutamaan sholat Idul Adha, hikmah berkurban, dan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam.
Khutbah memiliki beberapa fungsi, di antaranya:
- Mengajarkan dan mengingatkan umat Islam tentang ajaran Islam.
- Mempererat tali silaturahmi di antara umat Islam.
- Memotivasi umat Islam untuk beribadah dan berbuat kebaikan.
- Memberikan bimbingan dan arahan kepada umat Islam dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan.
Khutbah yang baik dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW akan memberikan manfaat yang besar bagi umat Islam. Oleh karena itu, para khatib (orang yang menyampaikan khutbah) harus mempersiapkan diri dengan baik dan menyampaikan khutbah dengan jelas, lantang, dan mudah dipahami oleh jamaah.
Salam
Salam merupakan gerakan terakhir dalam urutan sholat Idul Adha. Salam dilakukan dengan memutar kepala ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh”. Salam memiliki beberapa fungsi, di antaranya:
- Menandai berakhirnya sholat.
- Memberi salam kepada sesama muslim.
- Memohon keselamatan dan keberkahan dari Allah SWT.
Salam merupakan salah satu rukun sholat Idul Adha, sehingga jika tidak dilakukan maka sholat tidak sah. Selain itu, salam juga merupakan bentuk penghormatan dan kasih sayang kepada sesama muslim. Dengan mengucapkan salam, kita mendoakan keselamatan dan keberkahan bagi orang lain.
Dalam praktiknya, salam dilakukan setelah sholat Idul Adha selesai dan sebelum meninggalkan tempat sholat. Jamaah biasanya saling bersalaman dan mengucapkan salam sambil tersenyum. Hal ini menunjukkan kegembiraan dan kebersamaan dalam merayakan hari raya Idul Adha.
Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Urutan Sholat Idul Adha
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang mungkin muncul terkait urutan sholat Idul Adha:
Pertanyaan 1: Apa saja urutan sholat Idul Adha?
Jawaban: Urutan sholat Idul Adha meliputi niat, takbiratul ihram, rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, rakaat kedua, khutbah, dan salam.
Pertanyaan 2: Bagaimana tata cara niat sholat Idul Adha?
Jawaban: Niat sholat Idul Adha diucapkan dalam hati ketika takbiratul ihram, yaitu “Ushalli sunnatal ‘idaini rak’ataini lillahi ta’ala”.
Pertanyaan 3: Apa bacaan yang dibaca setelah Al-Fatihah pada rakaat kedua sholat Idul Adha?
Jawaban: Pada rakaat kedua, setelah Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
Pertanyaan 4: Apakah hukum membaca doa qunut pada sholat Idul Adha?
Jawaban: Membaca doa qunut pada sholat Idul Adha disunnahkan, dan dibaca setelah duduk tawarruk pada rakaat kedua.
Pertanyaan 5: Berapa jumlah takbir pada rakaat kedua sholat Idul Adha?
Jawaban: Jumlah takbir pada rakaat kedua sholat Idul Adha adalah lima kali, yaitu satu takbiratul ihram dan empat takbir pada saat berdiri setelah ruku’.
Pertanyaan 6: Apa keutamaan melaksanakan sholat Idul Adha?
Jawaban: Sholat Idul Adha memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapat pahala yang besar, menghapus dosa-dosa kecil, dan sebagai wujud syukur atas nikmat Allah SWT.
Demikianlah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait urutan sholat Idul Adha. Pemahaman yang baik tentang urutan sholat Idul Adha sangat penting agar ibadah yang dilakukan sah dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang hikmah dan makna yang terkandung dalam sholat Idul Adha, serta bagaimana cara mengoptimalkan ibadah ini untuk meningkatkan ketakwaan dan kualitas hidup kita.
Tips Melaksanakan Sholat Idul Adha
Sholat Idul Adha merupakan ibadah penting yang memiliki keutamaan besar. Berikut adalah beberapa tips untuk melaksanakan sholat Idul Adha dengan baik dan optimal:
Tip 1: Persiapkan Diri dengan Baik
Persiapan meliputi menjaga kebersihan diri, berpakaian rapi, dan hadir ke masjid atau lapangan tepat waktu.
Tip 2: Berniat dengan Ikhlas
Niat adalah hal yang paling penting dalam sholat. Niatkan sholat Idul Adha karena Allah SWT semata.
Tip 3: Khusyuk dan Fokus
Hindari melakukan hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan sholat, seperti berbicara atau melihat ke sekitar.
Tip 4: Ikuti Urutan Gerakan dengan Benar
Pastikan untuk mengikuti urutan gerakan sholat dengan benar, sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Tip 5: Bacaan dan Doa dengan Jelas
Bacaan dan doa dalam sholat harus diucapkan dengan jelas dan benar, sehingga dapat meresap ke dalam hati.
Tip 6: Berdoa dengan Penuh Penghayatan
Manfaatkan waktu sholat untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT dengan penuh penghayatan.
Tip 7: Dengarkan Khutbah dengan Seksama
Khutbah setelah sholat Idul Adha biasanya berisi tentang keutamaan hari raya dan pengingat tentang ibadah kurban.
Tip 8: Saling Bermaafan dan Berbagi Kebahagiaan
Setelah sholat Idul Adha, sempatkan waktu untuk saling bermaafan dan berbagi kebahagiaan dengan sesama muslim.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, insya Allah kita dapat melaksanakan sholat Idul Adha dengan baik dan optimal, sehingga ibadah kita diterima oleh Allah SWT.
Selanjutnya, kita akan mengulas hikmah dan makna yang terkandung dalam sholat Idul Adha, serta bagaimana ibadah ini dapat meningkatkan ketakwaan dan kualitas hidup kita.
Kesimpulan
Urutan sholat Idul Adha merupakan tata cara pelaksanaan sholat yang dilakukan pada hari raya Idul Adha. Sholat ini memiliki keutamaan yang besar, di antaranya mendapat pahala yang besar, menghapus dosa-dosa kecil, dan sebagai wujud syukur atas nikmat Allah SWT. Melalui sholat Idul Adha, umat Islam juga dapat meningkatkan ketakwaan dan kualitas hidup mereka.
Beberapa poin penting yang perlu diingat dalam pelaksanaan sholat Idul Adha adalah niat yang ikhlas, kekhusyukan, dan mengikuti urutan gerakan sholat dengan benar. Selain itu, mendengarkan khutbah dengan seksama dan saling bermaafan setelah sholat juga merupakan bagian penting dari ibadah ini.
Dengan memahami dan melaksanakan sholat Idul Adha dengan baik dan benar, semoga kita dapat meraih keberkahan dan ridha dari Allah SWT, serta menjadi pribadi yang lebih baik.