Zakat Menurut Bahasa Artinya

sisca


Zakat Menurut Bahasa Artinya

Zakat menurut bahasa artinya adalah pembersihan. Istilah ini merujuk pada harta yang dikeluarkan oleh seorang Muslim untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerima.

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki banyak manfaat, baik bagi pemberi maupun penerima. Bagi pemberi, zakat dapat membersihkan harta dan jiwa, serta meningkatkan rasa syukur. Bagi penerima, zakat dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup dan memberdayakan mereka secara ekonomi.

Sejarah zakat dapat ditelusuri hingga masa Nabi Muhammad SAW. Pada awalnya, zakat dikumpulkan dalam bentuk hewan ternak. Namun seiring perkembangan zaman, zakat juga dapat dikeluarkan dalam bentuk uang atau harta benda lainnya.

Zakat Menurut Bahasa Artinya

Zakat, salah satu rukun Islam, memiliki makna yang sangat penting dalam ajaran agama Islam. Kata “zakat” sendiri berasal dari bahasa Arab yang memiliki beberapa makna, antara lain:

  • Pembersihan (tazkiyah)
  • Pertumbuhan (nama’)
  • Kesucian (thaharah)
  • Berkah (barakah)
  • Kewajiban (far )
  • Sedekah wajib
  • Harta yang dikeluarkan
  • Tunas tanaman
  • Bagian
  • Puji-pujian

Makna-makna tersebut saling berkaitan dan menunjukkan bahwa zakat tidak hanya sekedar mengeluarkan harta, tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan sosial yang sangat penting. Zakat berfungsi untuk membersihkan harta dan jiwa, sekaligus membantu menyejahterakan masyarakat.

Pembersihan (tazkiyah)

Salah satu makna zakat menurut bahasa adalah pembersihan (tazkiyah). Ini menunjukkan bahwa zakat memiliki fungsi untuk membersihkan harta dan jiwa. Membersihkan harta berarti mengeluarkan sebagian harta yang kita miliki untuk diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya. Membersihkan jiwa berarti menjauhkan diri dari sifat kikir, tamak, dan cinta dunia. Zakat membantu kita untuk menjadi lebih dermawan, bersyukur, dan rendah hati.

Pembersihan (tazkiyah) merupakan komponen penting dari zakat. Tanpa tazkiyah, zakat hanya sekedar rutinitas mengeluarkan harta tanpa makna yang mendalam. Tazkiyah-lah yang membuat zakat menjadi ibadah yang dapat memberikan dampak positif bagi diri sendiri dan masyarakat.

Dalam praktiknya, pembersihan (tazkiyah) melalui zakat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, dengan memberikan zakat kepada fakir miskin, anak yatim, orang yang berhutang, dan musafir. Selain itu, zakat juga dapat digunakan untuk membangun sarana pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, zakat tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga bagi pemberi dan masyarakat secara keseluruhan.

Pertumbuhan (nama’)

Makna zakat sebagai pertumbuhan (nama’) menunjukkan bahwa zakat memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran. Zakat berfungsi layaknya benih yang ditanam, yang diharapkan dapat tumbuh dan berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar dan bermanfaat. Dengan mengeluarkan zakat, kita menanam benih kebaikan yang akan memberikan dampak positif bagi diri sendiri, masyarakat, dan bahkan perekonomian secara keseluruhan.

Pertumbuhan (nama’) merupakan salah satu tujuan utama dari zakat. Melalui zakat, harta yang dikeluarkan diharapkan dapat tumbuh dan berkembang, baik secara materi maupun spiritual. Pertumbuhan materi dapat dilihat dari meningkatnya kesejahteraan penerima zakat, seperti fakir miskin dan anak yatim. Pertumbuhan spiritual dapat dilihat dari meningkatnya rasa syukur, keikhlasan, dan kepedulian terhadap sesama.

Contoh nyata pertumbuhan (nama’) melalui zakat dapat kita lihat dalam berbagai program pemberdayaan masyarakat yang dibiayai dari dana zakat. Misalnya, program pelatihan keterampilan, bantuan modal usaha, dan pembangunan sarana pendidikan dan kesehatan. Program-program tersebut membantu penerima zakat untuk meningkatkan taraf hidup mereka dan menjadi lebih produktif. Dengan demikian, zakat tidak hanya memberikan bantuan sesaat, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang yang berkelanjutan.

Memahami hubungan antara zakat dan pertumbuhan (nama’) sangat penting dalam mengelola dan mendistribusikan dana zakat. Lembaga pengelola zakat harus memastikan bahwa dana zakat disalurkan secara efektif dan efisien, sehingga dapat memberikan dampak yang maksimal bagi pertumbuhan kesejahteraan masyarakat.

Kesucian (thaharah)

Zakat menurut bahasa artinya pembersihan, termasuk juga pembersihan jiwa (tazkiyatun nafs). Kesucian (thaharah) merupakan salah satu syarat sah zakat, artinya zakat yang dikeluarkan harus suci dan bersih dari segala najis, baik najis hadas maupun najis ain. Kesucian ini meliputi kesucian harta yang dizakatkan, kesucian badan orang yang mengeluarkan zakat, dan kesucian pakaian yang dikenakannya.

Kesucian (thaharah) merupakan komponen penting dari zakat karena menunjukkan bahwa zakat tidak hanya sekedar mengeluarkan harta, tetapi juga harus dilakukan dengan cara yang bersih dan suci. Dengan mengeluarkan zakat yang suci, diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi diri sendiri, masyarakat, dan lingkungan sekitar.

Contoh nyata kesucian (thaharah) dalam zakat dapat dilihat dari ketentuan bahwa zakat harus dikeluarkan dari harta yang halal dan baik. Harta yang haram atau diperoleh dari cara yang tidak baik tidak dapat dijadikan objek zakat. Selain itu, zakat juga harus dikeluarkan secara ikhlas dan tanpa pamrih, karena zakat yang dikeluarkan dengan terpaksa atau karena ingin dipuji tidak akan diterima oleh Allah SWT.

Memahami hubungan antara zakat dan kesucian (thaharah) sangat penting dalam mengelola dan mendistribusikan dana zakat. Lembaga pengelola zakat harus memastikan bahwa dana zakat dikelola dan disalurkan dengan cara yang bersih dan suci, sehingga dapat memberikan dampak yang maksimal bagi kesejahteraan masyarakat.

Berkah (barakah)

Zakat menurut bahasa artinya pembersihan, pertumbuhan, dan kesucian. Sementara itu, barakah secara bahasa berarti keberkahan, kebaikan, dan limpahan rahmat. Dalam konteks zakat, barakah memiliki makna yang sangat penting dan erat kaitannya dengan zakat menurut bahasa artinya.

Zakat yang dikeluarkan dengan niat yang bersih dan suci akan mendatangkan barakah bagi pemberi zakat. Barakah ini dapat berupa keberkahan dalam harta, kesehatan, keluarga, dan kehidupan secara keseluruhan. Sebaliknya, harta yang tidak dizakatkan atau dizakatkan dengan tidak ikhlas justru dapat mendatangkan keburukan dan kerugian bagi pemiliknya.

Contoh nyata barakah dalam zakat dapat kita lihat dari kisah seorang petani miskin yang selalu menyisihkan sebagian hasil panennya untuk dizakatkan. Meskipun penghasilannya tidak banyak, namun ia selalu merasa cukup dan bahkan sering kali mengalami kelimpahan. Hal ini karena ia yakin bahwa zakat yang dikeluarkannya akan mendatangkan barakah bagi dirinya dan keluarganya.

Memahami hubungan antara zakat dan barakah sangat penting dalam mengelola dan mendistribusikan dana zakat. Lembaga pengelola zakat harus memastikan bahwa dana zakat dikelola dan disalurkan dengan cara yang benar dan sesuai dengan syariat Islam, sehingga dapat memberikan dampak yang maksimal bagi kesejahteraan masyarakat.

Kewajiban (far )

Zakat menurut bahasa artinya pembersihan, pertumbuhan, kesucian, dan berkah. Salah satu makna zakat yang sangat penting adalah kewajiban (far ). Kewajiban zakat ini menunjukkan bahwa zakat bukanlah sekedar anjuran atau pilihan, melainkan kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat.

  • Syarat Wajib Zakat

    Syarat wajib zakat meliputi: islam, baligh, berakal, merdeka, dan memiliki harta yang mencapai nisab.

  • Jenis Harta yang Wajib Dizakati

    Jenis harta yang wajib dizakati meliputi: emas, perak, uang, hasil pertanian, hasil perniagaan, hewan ternak, dan hasil tambang.

  • Waktu Menunaikan Zakat

    Waktu menunaikan zakat berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Misalnya, zakat fitrah wajib ditunaikan pada bulan Ramadhan, sedangkan zakat maal wajib ditunaikan setiap tahun pada saat harta telah mencapai nisab dan haul.

  • Tata Cara Menunaikan Zakat

    Tata cara menunaikan zakat juga berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Misalnya, zakat fitrah ditunaikan dengan beras atau makanan pokok lainnya, sedangkan zakat maal ditunaikan dengan uang atau harta yang sejenis dengan harta yang dizakati.

Kewajiban zakat memiliki implikasi yang sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat. Zakat berfungsi untuk membersihkan harta dan jiwa, sekaligus membantu menyejahterakan masyarakat. Dengan menunaikan zakat, umat Islam tidak hanya menjalankan kewajiban agamanya, tetapi juga berkontribusi terhadap kesejahteraan dan keadilan sosial.

Sedekah Wajib

Sedekah wajib merupakan salah satu jenis zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat. Sedekah wajib disebut juga dengan zakat maal, yaitu zakat atas harta benda yang dimiliki.

Penyebutan sedekah wajib untuk zakat maal menunjukkan bahwa zakat memiliki unsur sedekah. Sedekah sendiri secara bahasa berarti pemberian sesuatu kepada orang lain secara sukarela tanpa mengharapkan imbalan. Sedangkan wajib menunjukkan bahwa pemberian tersebut bersifat mengikat dan tidak boleh ditinggalkan.

Dengan demikian, sedekah wajib atau zakat maal merupakan pemberian sebagian harta benda yang dimiliki kepada orang lain secara sukarela dan mengikat. Pemberian ini dilakukan sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT dan sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama.

Contoh nyata sedekah wajib atau zakat maal adalah zakat fitrah yang wajib dikeluarkan setiap muslim menjelang Hari Raya Idul Fitri. Zakat fitrah berupa beras atau makanan pokok lainnya yang diberikan kepada fakir miskin dan anak yatim.

Memahami hubungan antara sedekah wajib dan zakat menurut bahasa artinya sangat penting untuk menjalankan ibadah zakat dengan benar. Dengan memahami bahwa zakat memiliki unsur sedekah, maka kita akan lebih terdorong untuk mengeluarkan zakat dengan ikhlas dan sukarela. Selain itu, kita juga akan lebih menyadari bahwa zakat bukan hanya kewajiban semata, tetapi juga merupakan bentuk ibadah dan kepedulian sosial.

Harta yang Dikeluarkan

Harta yang dikeluarkan merupakan salah satu unsur penting dalam zakat menurut bahasa artinya. Zakat secara bahasa berarti pembersihan, dan salah satu cara untuk membersihkan harta adalah dengan mengeluarkan sebagian harta tersebut untuk dizakati.

Harta yang dikeluarkan dalam zakat disebut juga dengan istilah maal. Maal secara bahasa berarti harta benda atau kekayaan. Zakat maal wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat, yaitu beragama Islam, baligh, berakal, merdeka, dan memiliki harta yang mencapai nisab.

Jenis harta yang wajib dizakati antara lain emas, perak, uang, hasil pertanian, hasil perniagaan, hewan ternak, dan hasil tambang. Masing-masing jenis harta memiliki ketentuan nisab dan kadar zakat yang berbeda-beda.

Dengan mengeluarkan harta yang dikeluarkan, seorang muslim telah memenuhi kewajiban agamanya dan sekaligus membersihkan hartanya. Harta yang dikeluarkan tersebut akan digunakan untuk membantu fakir miskin, anak yatim, orang yang berhutang, dan golongan yang berhak menerima zakat lainnya.

Dalam praktiknya, harta yang dikeluarkan dalam zakat dapat memberikan dampak yang sangat positif bagi masyarakat. Zakat dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Memahami hubungan antara harta yang dikeluarkan dan zakat menurut bahasa artinya sangat penting untuk menjalankan ibadah zakat dengan benar. Dengan memahami bahwa harta yang dikeluarkan merupakan salah satu unsur penting dalam zakat, maka kita akan lebih terdorong untuk mengeluarkan zakat dengan ikhlas dan tepat waktu.

Tunas Tanaman

Dalam konteks zakat menurut bahasa artinya, tunas tanaman merupakan salah satu makna yang terkandung dalam kata zakat, yaitu pertumbuhan. Zakat bagaikan tunas tanaman yang diharapkan dapat tumbuh dan berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar dan bermanfaat bagi masyarakat.

  • Potensi Pertumbuhan

    Zakat memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dana zakat yang disalurkan secara tepat sasaran dapat membantu meningkatkan produktivitas, mengurangi kemiskinan, dan menciptakan lapangan kerja.

  • Pertumbuhan Spiritual

    Zakat juga dapat berkontribusi pada pertumbuhan spiritual pemberi zakat. Dengan mengeluarkan sebagian hartanya untuk membantu sesama, pemberi zakat dapat meningkatkan rasa syukur, empati, dan kepedulian sosial.

  • Contoh Nyata

    Contoh nyata tunas tanaman dalam zakat dapat dilihat pada program-program pemberdayaan masyarakat yang dibiayai dari dana zakat. Program-program tersebut membantu penerima zakat untuk mengembangkan keterampilan, meningkatkan pendapatan, dan membangun usaha.

  • Implikasi Sosial

    Pertumbuhan yang dihasilkan oleh zakat memiliki implikasi sosial yang luas. Zakat dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan harmonis.

Memahami hubungan antara tunas tanaman dan zakat menurut bahasa artinya sangat penting untuk mengelola dan mendistribusikan dana zakat secara efektif. Dengan mengoptimalkan potensi pertumbuhan yang terkandung dalam zakat, kita dapat memaksimalkan dampak positif zakat bagi kesejahteraan masyarakat.

Bagian

Dalam konteks zakat menurut bahasa artinya, bagian mengacu pada pembagian harta yang dikeluarkan sebagai zakat kepada golongan yang berhak menerima. Bagian ini merupakan aspek penting dalam zakat karena menentukan siapa saja yang berhak menerima zakat dan berapa besar bagian yang mereka terima.

  • Golongan Penerima Zakat

    Bagian zakat dibagi kepada delapan golongan penerima zakat yang disebutkan dalam Al-Qur’an, yaitu fakir, miskin, amil zakat, mualaf, budak, gharim, fisabilillah, dan ibnus sabil.

  • Nisab dan Kadar Zakat

    Setiap jenis harta memiliki nisab dan kadar zakat yang berbeda-beda. Nisab adalah batas minimal harta yang wajib dizakati, sedangkan kadar zakat adalah persentase harta yang dikeluarkan sebagai zakat.

  • Distribusi Zakat

    Bagian zakat didistribusikan kepada golongan penerima zakat secara adil dan merata. Lembaga pengelola zakat bertanggung jawab untuk memastikan bahwa zakat disalurkan kepada pihak yang benar-benar membutuhkan.

Pembagian bagian zakat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Zakat dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial, meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan memahami bagian zakat dan mendistribusikannya secara tepat, kita dapat memaksimalkan manfaat zakat bagi masyarakat.

Puji-pujian

Zakat menurut bahasa artinya pembersihan, pertumbuhan, kesucian, berkah, kewajiban, sedekah wajib, harta yang dikeluarkan, tunas tanaman, bagian, dan puji-pujian. Puji-pujian dalam konteks zakat berarti mengagungkan Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan, termasuk nikmat berupa harta yang dapat dizakatkan.

  • Ekspresi Syukur

    Menunaikan zakat merupakan salah satu bentuk ekspresi syukur atas nikmat harta yang telah diberikan Allah SWT. Dengan mengeluarkan sebagian harta untuk zakat, seorang muslim mengakui bahwa harta tersebut bukan miliknya sepenuhnya, melainkan titipan dari Allah SWT yang harus dikelola dengan baik.

  • Pengakuan Kekuasaan Allah

    Zakat juga merupakan pengakuan atas kekuasaan Allah SWT. Dengan menunaikan zakat, seorang muslim mengakui bahwa Allah SWT adalah pemilik segala sesuatu, termasuk harta yang dimilikinya. Pengakuan ini akan menumbuhkan sikap tawadhu dan kerendahan hati.

  • Bentuk Ibadah

    Menunaikan zakat merupakan salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT. Dengan mengeluarkan sebagian harta untuk zakat, seorang muslim tidak hanya memenuhi kewajiban agamanya, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah SWT.

  • Doa dan Harapan

    Puji-pujian dalam zakat juga dapat diwujudkan dalam bentuk doa dan harapan kepada Allah SWT. Seorang muslim yang menunaikan zakat berharap agar hartanya diberkahi, dilipatgandakan, dan memberikan manfaat bagi dirinya dan orang lain.

Dengan demikian, puji-pujian dalam zakat tidak hanya sekedar mengucapkan kata-kata pujian kepada Allah SWT, tetapi juga mencakup berbagai sikap dan tindakan, seperti ekspresi syukur, pengakuan kekuasaan Allah SWT, bentuk ibadah, serta doa dan harapan. Puji-pujian dalam zakat merupakan bagian integral dari ibadah zakat yang menumbuhkan keimanan, ketakwaan, dan rasa syukur kepada Allah SWT.

FAQ tentang Zakat Menurut Bahasa Artinya

FAQ berikut akan menjawab beberapa pertanyaan umum mengenai zakat menurut bahasa artinya, meliputi pengertian, makna, dan implikasinya.

Pertanyaan 1: Apa yang dimaksud dengan zakat menurut bahasa?

Jawaban: Zakat menurut bahasa artinya pembersihan, pertumbuhan, kesucian, berkah, kewajiban, sedekah wajib, harta yang dikeluarkan, tunas tanaman, bagian, dan puji-pujian.

Pertanyaan 2: Mengapa zakat disebut sebagai pembersihan?

Jawaban: Zakat disebut sebagai pembersihan karena dapat membersihkan harta dan jiwa dari sifat kikir, tamak, dan cinta dunia, serta menumbuhkan sifat dermawan, bersyukur, dan rendah hati.

Pertanyaan 3: Bagaimana zakat dapat menjadi pertumbuhan?

Jawaban: Zakat dapat menjadi pertumbuhan karena dana zakat yang disalurkan secara tepat sasaran dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi kemiskinan, dan menciptakan lapangan kerja.

Pertanyaan 4: Mengapa zakat identik dengan kesucian?

Jawaban: Zakat identik dengan kesucian karena zakat harus dikeluarkan dari harta yang halal dan baik, serta dengan niat yang bersih dan suci.

Pertanyaan 5: Apa implikasi dari zakat sebagai kewajiban?

Jawaban: Implikasi dari zakat sebagai kewajiban adalah setiap muslim yang memenuhi syarat wajib menunaikan zakat, dan tidak boleh meninggalkannya.

Pertanyaan 6: Bagaimana kaitan antara zakat dan puji-pujian?

Jawaban: Menunaikan zakat merupakan salah satu bentuk puji-pujian kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan, termasuk nikmat berupa harta yang dapat dizakatkan.

Kesimpulan

Dari FAQ di atas, dapat disimpulkan bahwa zakat menurut bahasa artinya memiliki makna yang luas dan mendalam, meliputi pembersihan, pertumbuhan, kesucian, berkah, kewajiban, dan puji-pujian. Pemahaman yang komprehensif tentang zakat menurut bahasa artinya sangat penting untuk menjalankan ibadah zakat dengan benar dan memaksimalkan manfaatnya bagi diri sendiri dan masyarakat.

Transisi

Selanjutnya, kita akan membahas tentang jenis-jenis zakat dan cara menghitungnya.

Tips Memahami Zakat Menurut Bahasa Artinya

Untuk memahami zakat menurut bahasa artinya secara komprehensif, berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:

Tip 1: Pelajari arti kata zakat secara etimologis, meliputi pembersihan, pertumbuhan, kesucian, dan seterusnya.

Tip 2: Ketahui makna kontekstual zakat dalam ajaran Islam, yang meliputi kewajiban, sedekah wajib, dan harta yang dikeluarkan.

Tip 3: Pahami hubungan antara zakat dan pembersihan harta dan jiwa, serta dampaknya terhadap kehidupan spiritual.

Tip 4: Kenali potensi zakat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Tip 5: Sadari pentingnya zakat sebagai bentuk puji-pujian dan pengakuan atas kekuasaan Allah SWT.

Tip 6: Ketahui berbagai jenis zakat, seperti zakat fitrah dan zakat maal, serta ketentuan masing-masing.

Tip 7: Pahami tata cara menunaikan zakat sesuai dengan syariat Islam, termasuk nisab dan kadar zakat.

Tip 8: Carilah sumber-sumber terpercaya untuk menambah wawasan tentang zakat menurut bahasa artinya.

Dengan menerapkan tips-tips tersebut, diharapkan kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang zakat menurut bahasa artinya, sehingga dapat menjalankan ibadah zakat dengan benar dan memaksimalkan manfaatnya bagi diri sendiri dan masyarakat.

Pemahaman tentang zakat menurut bahasa artinya menjadi dasar penting untuk mengelola dan mendistribusikan dana zakat secara efektif. Dengan memahami makna dan implikasinya, kita dapat memastikan bahwa zakat disalurkan kepada pihak yang berhak dan memberikan dampak positif yang optimal bagi kesejahteraan masyarakat.

Kesimpulan

Zakat menurut bahasa artinya memiliki makna yang luas dan mendalam, meliputi pembersihan, pertumbuhan, kesucian, berkah, kewajiban, sedekah wajib, harta yang dikeluarkan, tunas tanaman, bagian, dan puji-pujian. Pemahaman yang komprehensif tentang zakat menurut bahasa artinya sangat penting untuk menjalankan ibadah zakat dengan benar dan memaksimalkan manfaatnya bagi diri sendiri dan masyarakat.

Beberapa poin utama yang telah dibahas dalam artikel ini antara lain:

  1. Zakat memiliki makna pembersihan, baik dalam arti membersihkan harta maupun jiwa dari sifat-sifat tercela.
  2. Zakat dapat menjadi sarana pertumbuhan, baik dalam aspek ekonomi maupun spiritual.
  3. Zakat merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang memenuhi syarat, dan penunaiannya membawa keberkahan dan pahala.

Ketiga poin utama ini saling berkaitan dan menunjukkan pentingnya zakat dalam kehidupan seorang muslim. Zakat tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga bagi pemberi dan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, memahami dan menjalankan zakat dengan benar merupakan bagian integral dari keimanan dan ibadah seorang muslim.

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru